Sistem Cardiovascular pada Manusia
Sistem cardiovascular atau sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Sel-sel darah (bagian yg padat)
Terdiri dari: air (90-92%), dan zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa, protein plasma, serum plasma)
Ada dua jenis sistem peredaran darah yaitu sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah dibentuk dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler). Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan.
Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan. Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
Anatomi Sistem Cardiovascular
Alat-alat peredaran darah terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah.
1. Darah
- Bagian-bagian darah:
- Eritrosit (sel darah merah) : Bentuknya cakram bikonkaf (bulat pipih dan cekung di tengahnya), tidak berinti, setiap 1 mm3 darah mengandung 4 juta – 6 juta eritosit, berwarna merah karena mengandung haemoglobin (Hb) yang berfungsi mengikat oksigen.
- Leukosit (sel darah putih) : Memiliki bentuk tidak tetap dan dapat bergerak bebas, selnya tidak mempunyai pigmen tetapi berinti, setiap 1 mm3 darah mengandung 6.000 – 9.000 leukosit, berfungsi melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis dan membentuk antibodi.
- Trombosit (keping darah) : Sel-selnya kecil, bentuk tak beraturan dan mudah pecah, tiap 1 mm3 darah mengandung 200.000 - 300.000 trombosit, berfungsi dalam proses pembekuan darah, trombosit berumur kurang lebih 2-3 hari.
Terdiri dari: air (90-92%), dan zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa, protein plasma, serum plasma)
- Protein plasma : (a) Albumin, berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis darah. (b) Globulin, berfungsi untuk membentuk protrombin dan antibodi (serum darah). (c) Fibrinogen, berfungsi untuk membekukan darah.
- Serum darah : Serum darah dibangun oleh senyawa globulin, terdiri dari: (a) Aglutinin, berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen). (b) Presipitin, berfungsi untuk mengendapkan antigen. (c) Antitoksi, berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen. (d) Opsonin, berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit.
- Golongan darah
Golongan darah ditemukan oleh ahli Imunologi Dr. landsteiner dan Donath. Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
- Golongan darah A : Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
- Golongan darah B : Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
- Golongan darah AB : Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung aglutinin
- Golongan darah O : Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b
Pada tahun 1940, Lansteiner menemukan jenis penggolongan darah yang lain yaitu sistem Rhesus. berdasarkan penyelidikannya membedakan golongan darah A menjadi 2 macam yaitu :
- Golongan darah A yang berfaktor rhesus Positif (Rh +)
- Golongan darah A yang tidak berfaktor rhesus ( Rh -).
Sebagian besar ras kulit hitam dan sawo matang memiliki darah dengan Rh +, sedangkan sebagian besar ras kulit putih ber Rh -..
Fungsi penggolongan darah
- Penting untuk proses transfusi darah
- Penting untuk penyelidikan golongan darah
- Mekanisme Transfusi Darah
Dalam proses transfusi darah, beberapa istilah yang berkaitan dengan proses transfusi darah sebagai berikut:
- Transfusi = proses pindah tuang darah
- Donor = orang yang memberikan sejumlah darah ke orang lain yang membutuhkan
- Resipien = orang yang menerima sejumlah darah dari orang lain
- Donor Universal = golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain. Golongan darah yang dimaksud adalah O
- Resipien Universal = Golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan darah lain. Golongan darah yang dimaksud adalah AB
- Serum = plasma tanpa fibrinogen
- antigen = aglutinogen merupakan protein asing yang akan digumpalkan oleh antibodi / aglutinin
- Antibodi = protein plasma yang dapat menggumpalkan antigen / aglutinin
- Aglutinasi = penggumpalan darah akibat ketidakcocokan antara jenis aglutinogen donor dengan aglutinin resipien
Berdasarkan bagan tersebut jelas terlihat bahwa golongan darah O bersifat sebagai donor universal dan golongan darah AB bersifat sebagai resipien universal.
Pada pelaksanaan transfusi darah yang penting diperhatikan adalah pada donor, harus diperhatikan jenis aglutinogennya, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutininnya.
- Fungsi Darah
- Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
- Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
- Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
- Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
- Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
- Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
- Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2. Jantung
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada (thorax), diantara kedua paru, berada ditengah dada diantara paru dibelakang sternum agak kesebelah kiri,
Terbungkus oleh 2 lapis membran yang disebut pericardium yang membentuk kantung l. Lapisan sebelah dalam dinamakan pericardium viceral yang secara langsung menempel pada bagian luar jantung. Lapisan sebelah luar dinamakan pericardium parietal dan terikat pada columna spinalis, diaphragma dengan ligamen. Diantara kedua perikardium terdapat sedikit cairan yang memudahkan pergerakan jantung
- Ruang-ruang pada jantung
Jantung terdiri dari 4 ruang: ruang bagian atas terdiri dari Atrium kiri dan kanan, ruang bagian bawah dinamakan Ventrikel kiri dan kanan.
Dinding bilik (ventrikel) jantung lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi (atrium). Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding bilik kanan.
Dinding yang memisahkan atrium kiri dan kanan serta ventrikel kiri dan kanan dinamakan septum. Ventrikel kiri merupakan ruang paling besar dan kuat. Walau dindingnya hanya setebal ½ inchi tetapi mempunyai tenaga yang cukup kuat untuk mendorong darah melewati katup aorta keseluruh tubuh.
- Katup / Vulvula Jantung
- Katup Tricuspidalis : klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan ventrikel kanan.
- Katup Bicuspidalis / Mitral : klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan ventrikel kiri.
- Katup Atrioventricular (AV) : mencegah arus balik darah dari ventrikel ke atrium selama fase sistol ventrikel (contraction)
- Katup Semilunar : mencegah arus balik darah dari arteri (Arteripulmonal & aorta) ke ventrikel selama fase diastol ventrikel (relaxation)
- Katup Semilunar Aorta : antara ventrikel kiri dengan aorta
- Katup Semilunar Pulmonal : antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonal
Seluruh katup terdiri dari jaringan penunjang (bukan otot jantung) , dan membuka serta menutup secara pasif sebagai respon terhadap perubahan tekanan.
Katup AV membuka jika tekanan atrium > dari tekanan ventrikel ( selama diastol ventrikel) & menutup jika tekanan ventrikel > dari tekanan atrium ( Selama sistol ventrikel)
Katup Semilunar membuka jika tekanan dalam ventrikel > dari tekanan pada arteri ( Selama sistol ventrikel) dan menutup saat tekanan pada arteri > dari pada tekanan pada ventrikel (Selama diastol ventrikel)
Jantung juga memiliki korda tendinae yaitu urat jantung yang menjaga katup (klep)
- Lapisan Jantung
Terdiri dari 3 lapisan, yaitu pericardium, myocardium, dan endocardium.
a. Pericardium
Lapisan ini merupakan kantong pembungkus jantung yang terletak dalam medistinum minus,terletak posterior terhadap korpus sterni dan tulang rawan iga ke-2 sampai ke-6.
- Perikardium fibrosum (fiseral), merupakan bagian kantong yang membatasi pergekaran jantung terikat dibawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar melekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial.
- Perikardium serosum (parietal), dibagi menjadi 2 bagian yaitu : (a) Perikardium parietalis membatasi pericardium fibrosum (fiseral) sering disebut epikardium. (b) Perikardium fiseral mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah gerakan jantung.
b. Miokardium
Lapisan yang paling tebal yang terdapat pada bagian tengah merupakan jaringan otot. Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria, arteri koronaria kiri bercabang menjadi arteri desenden anterior dan tiga arteri sirkumflkes. Arteri koronaria kanan memberikan darah untuk sinotrial node, ventrikel kanan. Vena koronaria mengembalikan darah kesinus kemudian bersikulasi langsung ke dalam paru-paru.
Otot jantung termasuk otot involunter yang bekerja di luar kendali sistem koordinasi. Jantung mendapat makanan dan O2 dari nadi tajuk (arteri coronaria).
c. Endokardium
c. Endokardium
Lapisan paling dalam yang dibentuk oleh jaringan epithelial. Merupakan selaput yang membatasi ruangan jantung.
Dinding dalam atrium diliputi oleh membrane yang mengkilat dan terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang licin kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kav. dibagian ini terdapat bundelan otot parallel yang berjalan kedepan Krista, kearah bawah Krista terminalis terdapat sebuah lipatan endokardium yang menonjol dan dikenal dengan valvula vena kava inferior yang berjalan di depan muara V.Inverior menuju kesebelah tepi dan disebut vosa ovalis. Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat hubungan melalui orifisium artikulere.
- Syaraf jantung
Nodus S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinje sinus arterio) disebut juga nodus keith - flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat muaravena cava superior dan vena cava inferior. Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke- 10).
Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel). Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinje.
Mekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah : stimulus –> Nodus S. A —> Berkas His —> Serabut purkinje —> Kontraksi bilik (ventrikel)
- Tekanan/denyut jantung
Berkaitan dengan menguncup dan mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah yaitu:
- Sistole : Peristiwa menguncupnya bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada orang normal tekanan nya sekitar 120 mm Hg
- Diastole : Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi), pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer
- Proses kerja jantung
Ketika serambi jantung mengembang (berelaksasi), darah dari seluruh tubuh masuk ke serambi kanan, sedang darah dari paru-paru masuk ke serambi kiri.
Ketika serambi jantung menguncup (berkontraksi) darah dari serambi kanan masuk ke bilik kanan, sedang darah dari serambi kiri masuk ke bilik kiri.
Pada saat bilik jantung berkontraksi (menguncup), darah dari bilik kanan menuju paru-paru, sedangkan darah dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh.
Setiap kali berdenyut, bilik kanan dan bilik kiri beristirahat lebih kurang 1/20 detik.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh darah terbagi menjadi arteri, vena, dan kapiler.
a. Arteri
Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung.
Ciri-ciri:
- Tempat Agak ke dalam
- Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
- Aliran darah Berasal dari jantung
- Denyut terasa
- Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
- Bila ada luka Darah memancar keluar
Arteri terdiri dari 3 lapis:
- Tunika intima, terdiri dari lapisan sel endothelial yang halus dan lapisan jaringan elastin.
- Tunika media / Tunika muskularis, merupakan campuran jaringan elastin dan otot polos.
- Tunika eksterna / Tunika adventitia (lapisan terluar), merupakan jaringan penyambung fibro-elastin.
Berdasarkan ukurannya, Arteri dibedakan menjadi:
- Aorta / Arteri elastic (besar)
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah
- ø : 1 – 2 cm
- ratio tebal dinding : lumen 1:5 – 7
- memiliki serabut elastin yang tebal pada tunika media
- tunika media tebal
- tekanan darah tertinggi
- sistolik : 120 mm hg
- diastolik: 80 mm hg
- Arteri / Arteri muskuler (sedang)
- t. Medianya paling tebal
- ratio tebal dinding : lumen = 1 : 5 (relaxasi), 1 : 3 (kontriksi),
- ø lumen : 0,1 – 1 cm
- fs: mengalirkan darah ke organ – organ
- stimulasi simpatis → kontr. Tidak ada stimulasi → relax
- regulasi ini untuk mengatur aliran ~ kebutuhan
- tekanan darah > terkumpul pada vena
- ukuran ø lumen vena > arteri
- terdapat katup pada v. Sedang
- sist. Pompa otot
- sist. Pompa resp. Pada thorax
- Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler
Peredaran darah arteri :
Dimulai dari aorta yang keluar dari jantung bagian ventrikel kiri. Aorta berjalan ke belakang kanan arteri pulmonalis, kemudian membelok ke belakang dan turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma memasuki rongga abdomen dan pelvis.
Macam-macam aorta
Aorta dibedakan menjadi aorta ascendens, arcus aorta, circulus willisy, aorta descendens, dan aorta abdominalis.
Aorta dibedakan menjadi aorta ascendens, arcus aorta, circulus willisy, aorta descendens, dan aorta abdominalis.
- Aorta ascendens
Muncul dari ventrikel sinistra berjalan ke atas dan depan sehingga terletak di angulus sternum kanan.
Cabang aorta ascendens terdiri dari:
- Arteri coronaria dextra, yang berasal dari sinus anterior memberikan darah ke bagian jantung kanan.
- Arteri coronaria sinistra, berasal dari sinus posterior aorta memberi darah untuk daerah jantung kiri.
- Arcus aorta
Bagian melengkung ke arah kiri, di depan trakea, turun ke bawah sampai setinggi V Th IV.
Mempunyai 3 cabang, Cabang-cabang ini memberikan darah untuk kepala dan extremitas atas. yaitu :
- Arteri brachiocephalica / anonima / inominata. Bercabang menjadi : (a) A. carotis communis dextra, dan (b) A. subclavia dextra.
- Arteri carotis communis sinistra. Terletak pada bagian leher, benyaknya 2 buah kanan dan kiri. Setinggi cartilago thyroid bercabang menjadi : (a) Arteri carotis interna. Bercabang menjadi : (1) Arteri ophtalmica, memberi darah untuk mata, (2) Arteri cerebralis, memperdarahi otak, (3) Arteri nasalis, memperdarahi hidung. (b) Arteri carotis externa, Memperdarahi kepala bagian luar, kerongkongan, kulit kepala, cabang penting arteri ini adalah arteri temporalis
- Arteri subclavia sinistra. Disebut juga nadi di bawah selangka (clavicula) ada 2 buah kanan dan kiri. Sampai daerah ke ketiak berubah nama menjadi arteri axillaris. A. axillaris sampai bata atas lengan atas berubah nama menjadi arteri brachialis. Setelah melawati siku ( fossa cubiti ) A. Brachialis bercabang menjadi A. radialis dan A. ulnaris.
- Circulus Willisy
Circulus Willisy (lingkaran Willisi), merupakan anastomosis dari pembuluh darah arteri yang terdapat di dasar tengkorak ( basis cranii ).
Dibentuk oleh pembuluh darah arteri cerebralis anterior (cabang A. basilaris).
Arteri basilaris dibentuk oleh 2 arteri vertebralis dan arteri cerebralis media (cabang dari Arteri carotis interna).
Kegunaannya adalah agar peredaran darah di otak berjalan sama banyak dan apabila terjadi penyumbatan dari salah satu arteri di otak maka darah masih dapat mengalir ke pembuluh darah lain.
- Aorta descendens
Bagian yang menurun dari aorta yang dimulai dari vertebra thoracalis IV, menuju ke bawah menembus diafragma, kira-kira setinggi V Th XII.
Cabang-cabangnya untuk rongga thorax yaitu :
- A. pericardialis
- A. bronchialis
- A. esofagealis
- A. intercostalis
- A. phrenicus.
Setelah melewati diafragma berubah nama menjadi Aorta abdominalis.
- Aorta Abdominalis
Aorta abdominalis dimulai pada hiatus diafragmaticus setinggi vertebra thoracalis XII mempunyai banyak cabang untuk mensuplai organ abdomen.
Cabang aorta abdominalis yaitu :
- A. phrenicus untuk suplai darah diafragma
- Truncus coeliacus, keluar tepat di bawah muara aorta pada diafragma dan membelah menjadi 3 cabang (a. gastrica, hepatica & lienalis untuk vaskularisasi lambung, hati dan limpa)
- A. mesenterica superior untuk suplai darah di daerah usus halus kecuali duodenum.
- A. renalis untuk suplai darah di ginjal.
- A. ovarica (wanita) dan a. terticularis (pria) untuk suplai darah pada testis dan ovarium.
Pada setinggi vertebra lumbal IV, aorta abdominalis bercabang menjadi :
- a. iliaca communis dextra
- a. iliaca communis sinistra
Arteri iliaca communis akan bercabang menjadi :
- arteri iliaca interna
- arteri iliaca externa
A. illiaca communis kemudian bercabang menjadi a. iliaca externa (berjalan di bawah ligamen pouparti di lipat paha dan masuk daerah paha sebagai a. femoralis) dan Arteri iliaca interna akan mendarahi dinding rongga panggul (cavum pelvis), alat–alat dalam rongga panggul dan alat kelamin bagian luar.
b. Vena
Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung.
Ciri-ciri:
- Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
- Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
- Aliran darah Menuju jantung
- Denyut tidak terasa
- Katup Disepanjang pembuluh
- Bila ada luka Darah Tidak memancar
Berdasarkan ukurannya, Vena dibedakan menjadi:
- Vena cava
- Mempunyai tiga lapisan
- t. Media > tipis dari aorta
- t. Adventitia > tebal dari aorta
- tidak mempunyai katup
- Vena (sedang)
- Mempunyai 3 lapisan tapi
- t. Media > tipis dari arteri
- t. Adventitia > tebal
- ø lumen > arteri sedang
- Venul
- mempunyai 3 lapisan yang sama tapi tipis
- mempunyai kapasitas untuk meregang → dapat menampung >> darah dibanding kapiler
- tekanan sangat rendah
Peredaran darah vena:
Vena mengalirkan darah ke jantung. Pembuluh vena dindingnya lebih tipis dan berwarna kebiruan.
Vena-vena di daerah kepala, leher, extremitas atas dan torak masuk ke jantung melalui vena cava superior. Sedangkan vena dari ekstremitas inferior, abdomen dan pelvis masuk ke jantung melalui vena cava inferior.
Darah dari otak ditampung dalam pembuluh darah yang disebut sinus venosus kemudian dialirkan ke dalam v. jugularis interna bersama-sama dengan darah dari bagian superficialis wajah dan leher.
V. jugularis externa menerima darah dari bagian exterior cranium dan bagian profunda wajah kemudian masuk ke dalam v. subclavia
Pada pangkal leher v. jugularis interna bergadung dengan v. sublclavia membentuk v. brachiochepalica (v. inominata) kemudian menuju atrium kanan melalui v. cava superior.
Vena di daerah ekstremitas superior yaitu v. basilica, mediana dan cephalica. Darah di daerah telapak tangan mengalir ke dalam v. mediana, yang bagian medial mengalir ke dalam v. basilica dan bagian lateral mengalir ke dalam v. cephalica. V. basilica berjalan keatas di bagian profundus menjadi v. brachialis kemudian melanjutkan menjadi v. axilaris
V. cephalica berjalan keatas di sebelah lateral lengan bawah dan lengan atas sampai di dekat bahu kemudian masuk ke dalam v. axilaris. Setelah itu menjadi v. subclavia.
Vena didaerah ekstremitas inferior yaitu v. safena magna dan v. safena parfa. V. safegna magna dimulai dari bagian medial dorsum pedis dan menerima cabang dari daerah tersebut. Vena ini kemudian berjalan keatas disebelah medial tungkai dan terus keatas dan bermuara pada v. femoralis. V. safena parfa dimulai dari sisi lateral pedis kemudian berjalan di belakang maleolus lateralis dan melalui tengah betis di bagian belakang tungkai bawah menuju ke arah lutut dan bermuara ke dalam v. poplitea yang melanjutkan diri menjadi v. femoralis.
V. femoralis berjalan dari anggota gerak di bawah ligamentum inguinali untuk masuk ke rongga pelvis dan menjadi v. iliaca externa, kemudian di dekat ujung sacro-iliaca bergabung dengan v. iliaca interna.
V. cava inferior sepanjang perjalanan di rongga abdomen menerima darah dari v. lumbalis, testicularis, ovarica, renalis, hepatica dan phrenicus inferior kemudian menembus diafragma masuk ke dalam rongga torak ke atrium kanan.
Sistem Portal :
Sistem portal mencakup semua vena yang mengalirkan darah dari bagian abdomen sistem pencernaan dan dari limpa, pankreas serta kandung empedu. Darah dari organ ini dibawa ke hati oleh vena porta. Dari hati darah ini dibawa oleh vena hepatika ke v. cava inferior.
Aliran pada vena dipengaruhi oleh:
- respirasi
- posisi tubuh
- pompa otot
- sirkulasi arteri
Perbedaan arteri dan vena:
- lumena vena > arteri
- t. Intima vena sedang memp. Katup
- t. Media vena > tipis
- t. Adventitia vena > tebal
c. Kapiler
- Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.
- Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.
- Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran menjadi lebih efisien.
- Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif.
- Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif
Fisiologi Sistem Cardiovascular
Sistem cardiovascular yaitu sistem yang bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metebolisme melalui 2 sirkulasi yaitu : sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik
- Sirkulasi pulmonal / Sistem peredaran darah kecil
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis –> atrium kiri jantung
- Sirkulasi sistemik / Sistem peredaran darah besar
Merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava inferior dan superior –> atrium kanan jantung
Sistem peredaran portal :
Sistem peredaran portal :
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrien.
Faktor yang mempengaruhi aliran darah :
- sist. Pompa resp
- daya isap jantung melalui atrium dextra
- vol. Darah
- tek. Arteri
- pompa otot & katup – katup pada v. Extremitas
- aktivitas vasomotor arteri yang diatur untuk s.s. simpatis
Aliran darah melalui pembuluh darah ditentukan oleh :
- gradient tekanan
- Resistansi vascular
- Flow = Gradient / resistensi
- Perbedaan tekanan = perbedaan antara tekanan permulaan dan akhir pembuluh darah
Peredarah darah tertutup
Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.
Peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar melintasi jantung sebanyak dua kali.
Kelainan Sistem Kardiovascular
- Anemia. (a) Anemia perniosa : rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12. (b) Anemia sel sabit : merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
- Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar
- Hemofili: Darah sulit/tidak bisa membeku
- Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali
- Leukopeni: Jumlah sel darah putih kurang dari normal
- Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah, ada dua macam, yaitu : (a) Arteriosklerosis : penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur. (b) Aterosklerosis : penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
- Talasemia: Sel darah merah abnormal, umur lebih pendek, diasesi dengan transfusi darah
- Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri koronaria
- Varises: Pelebaran pembuluh vena
Komentar
Posting Komentar