Pola Pewarisan Penyakit Menurun
Penyakit menurun/genetik dapat diturunkan melalui autosom (kromosom tubuh) atau gonosom (kromosom kelamin).
- Penyakit menurun melalui autosom
a.
Penyakit menurun melalui autosom resesif
1)
Albino
Albino adalah kelainan genetik karena tubuh sesorang
tidak mampu memproduksi pigmen melanin sehingga rambut dan badannya berwarna
putih. Sifat albino dikendalikan oleh gen autosom resesif (gen a). Penderita
albino memiliki genotipe aa, sedangkan orang normal memiliki genotipe AA atau
Aa (carrier: pembawa sifat penyakit).
Contoh soal:
Seorang laki-laki albino menikah dengan seorang perempuan
carrier albino. Tentukan kemungkinan fenotipe anak-anaknya!
Jawab:
P |
: |
aa (albino) |
x |
Aa (normal carrier) |
G |
: |
a |
|
A a |
F |
: |
Aa : normal carrier aa : albino |
Rasio fenotipe F |
= |
normal |
: |
albino |
|
|
1 |
: |
1 |
|
|
50% |
: |
50% |
2)
Fenilketonuria (FKU)
Fenilketonuria adalah kelainan genetik karena tubuh tidak
mampu melakukan metabolisme fenilalanin. Akibatnya, terjadi penimbunan
fenilalanin dalam darah dan kemudian dibuang bersama urine. Penderita
fenilketonuria mengalami gangguan mental dan mempunyai IQ rendah.
Fenilketonuria dikendalikan oleh gen autosom resesif (gen ph). Penderita fenilketonuria memiliki genotipe phph,
sedangkan orang normal memiliki genotipe PhPh atau Phph (carrier: pembawa sifat
penyakit).
3)
Anemia sel sabit
Anemia sel sabit adalah kelainan genetik yang disebabkan
oleh substitusi suatu asam amino tunggal dalam protein hemoglobin berisi
sel-sel darah merah. Ketika kandungan oksigen darah individu penderita ini
rendah, hemoglobin sel sabit akan mengubah bentuk sel-sel darah merah menjadi
bentuk sabit. Anemia sel sabit dikendalikan oleh gen autosom resesif (gen s).
Penderita anemia sel sabit memiliki
genotipe ss, sedangkan orang normal memiliki genotipe SS atau Ss (carrier:
pembawa sifat penyakit).
b.
Penyakit menurun melalui autosom dominan
1)
Huntington
Penyakit huntington adalah kelainan genetik yang
menyerang sistem saraf. Penderita menggelengkan kepala pada satu arah.
Huntington disebabkan oleh gen autosom dominan (H). Dengan satu gen H saja
seseorang akan menderita huntington. Penderita huntington memiliki genotipe HH
atau Hh, sedangkan orang normal memiliki genotipe hh.
Contoh soal:
Seorang laki-laki penderita huntington heterozigot
menikah dengan seorang perempuan normal. Tentukan kemungkinan fenotipe
anak-anaknya!
Jawab:
P |
: |
Hh (huntington heterozigot) |
x |
hh (normal) |
G |
: |
H h |
|
h |
F |
: |
Hh : huntington heterozigot (50%) hh : normal (50%) |
Rasio fenotipe F |
= |
Normal |
: |
huntington |
|
|
1 |
: |
1 |
|
|
50% |
: |
50% |
2)
Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh
rendahnya kemampuan pembentukan hemoglobin. Akibatnya sel darah hanya mampu
mengikat sedikit oksigen. Thalasemia disebabkan oleh gen autosom dominan (Th).
Dengan satu gen Th saja seseorang akan menderita thalasemia. Penderita
thalasemia mayor memiliki genotipe ThTh, penderita thalasemia minor memiliki
genotipe Thth, sedangkan orang normal memiliki genotipe thth.
3)
Brakidaktili
Brakidaktili merupakan kelainan pada ruas-ruas jari yang
pendek pada manusia. Brakidaktili disebabkan oleh gen autosom dominan (B).
Penderita brakidaktili memiliki genotipe Bb. Individu yang memiliki genotipe BB
akan bersifat letal, mati pada masa embrio. Individu yang normal memiliki
genotipe bb.
- Penyakit menurun melalui gonosom
a.
Penyakit menurun melalui gen resesif terpaut gonosom
1)
Hemofilia
Hemofilia adalah kelainan genetik yang ditandai oleh
darah yang sukar membeku. Penderita hemofilia akan mengalami pendarahan yang
berlebih ketika terluka. Hemofilia ditentukan oleh gen resesif (h) terpaut
kromosom X. Genotipe penderita hemofilia adalah sebagai berikut:
XHXH : perempuan normal
XHXh : perempuan normal carrier (pembawa sifat penyakit)
XhXh : perempuan hemofilia
XHY :
laki-laki normal
XhY :
laki-laki hemofilia
Contoh soal:
Seorang perempuan carrier hemofilia menikah dengan
laki-laki normal. Tentukan kemungkinan fenotipe anak-anaknya!
Jawab:
P |
: |
XHXh (♀ normal carrier) |
x |
XHY (♂ normal) |
G |
: |
XH Xh |
|
XH Y |
F |
: |
XHXH : perempuan normal XHXh : perempuan normal carrier XHY : laki-laki normal XhY : laki-laki hemofilia |
Rasio fenotipe F |
= |
normal |
: |
hemofilia |
|
|
3 |
: |
1 |
|
|
75% |
: |
25% |
2)
Buta warna
Buta warna adalah kelainan genetik pada individu yang
tidak mampu membedakan seluruh atau beberapa warna (misalnya hijau dan merah).
Buta warna ditentukan oleh gen resesif (c) terpaut kromosom X. Genotipe
penderita buta warna adalah sebagai berikut:
XCXC : perempuan normal
XCXc : perempuan normal carrier (pembawa sifat penyakit)
XcXc : perempuan hemofilia
XCY :
laki-laki normal
XcY :
laki-laki hemofilia
3)
Hypertrichosis
Hypertrichosis adalah kelainan berupa tumbuhnya rambut di
bagian tertentu dari daun telinga, wajah, dan anggota tubuh lainnya. Hypertrichosis
ditentukan oleh gen resesif (h) terpaut
kromosom Y. Genotipe penderita hypertrichosis adalah sebagai berikut:
XX : perempuan
normal
XYH :
laki-laki normal
XYh :
laki-laki hypertrichosis
b.
Penyakit menurun melalui gen dominan terpaut gonosom
1)
Gigi cokelat
Gigi yang kurang email biasanya berwarna cokelat dan
mudah rusak. Kelainan genetik ini ditentukan oleh gen dominan B yang terpaut
kromosom X
Referensi
Aryulina, D., dkk. (2007). Biologi
SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta: Esis.
Sulistyowati, E.,
dkk. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Peminatan Matematika dan
Ilmu-Ilmu Alam. Klaten: Intan Pariwara.
Komentar
Posting Komentar