Dampak Mutasi

A.   Dampak yang Menguntungkan

Peristiwa mutasi yang terjadi dalam kehidupan dapat diambil manfaatnya oleh manusia antara lain seperti berikut,

1.   Dihasilkan buah-buahan tanpa biji, seperti semangka. Jika kita akan membudidayakan semangka maka perlu diperhatikan produksinya. Buah semangka akan memiliki nilai jual yang lebih baik jika berukuran besar dan tanpa biji. Untuk itu perlu dilakukan pemberian kolkisin. Kolkisin dapat dibeli di toko obat-obatan tanaman. Cara pemakaian kolkisin dapat dibaca pada label petunjuk pemakaian pada tanaman. Dengan penerapan mutasi ini dapat memberikan peluang usaha yang baik dalam meningkatkan hasil tanaman yang kita tanam, sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

2.    Dengan peristiwa mutasi dapat didapatkan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya yang populer di masyarakat saat ini adalah tanaman hias Aglonema. Harga tanaman ini mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini bisa dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Varietas baru ini dapat dihasilkan dengan pemberian kolkisin pada tanaman.

3.  Mutasi dapat meningkatkan hasil produksi pertanian, di antaranya gandum, tomat, kelapa poliploidi, kol poliploidi, dan sebagainya.

4.    Hasil antibiotik, seperti mutan Penicilliumakan lebih meningkat lagi.

5.    Mutasi merupakan proses yang sangat berguna untuk evolusi dan variasi genetik

 

B.   Dampak yang Merugikan

1.    Kelainan akibat mutasi gen

Salah satu penyakit yang diakibatkan oleh mutasi gen pada manusia adalah anemia sel sabit. Penyakit anemia sel sabit ditandai dengan sel darah merah berbentuk sabit dan bersifat menurun. Hal ini sebagai akibat adanya hemoglobin yang abnormal. Peristiwa ini dapat mengakibatkan penderitanya mengalami anemia berat, penyumbatan aliran darah, dan kerusakan organ bahkan kematian.

2.    Kelainan akibat mutasi kromosom

Kelainan akibat mutasi kromosom dapat menyebabkan berbagai sindrom.

a.   Sindrom Turner (45,XO) 

Sindrom ini disebabkan oleh kekurangan satu kromosom X, termasuk monosomi gonosomal (monosomi pada kromosom sex). Ciri penderitanya adalah jenis kelamin wanita, mengalami ovariculardisgenesis (ovarium tidak tumbuh) sehingga mandul, payudara tidak tumbuh. Perhatikan gambar kromosom seksnya, nomor 23, hanya ada satu X.

Gambar 1. Kariotipe penderita sindrom turner

 

b.   Sindrom Klinefelter (47,XXY) 

Sindrom ini disebabkan oleh kelebihan satu kromosom X, termasuk trisomi gonosomal (trisomi pada kromosom sex). Ciri penderitanya adalah jenis kelamin pria, mengalami testicular disgenesis (testis tidak tumbuh sempurna) akibatnya mandul, dan tumbuh payudara. Perhatikan kromosom seknya nomor 23, Ada 3, XXY.

Gambar 2. Kariotipe penderita sindrom klinefelter

 

c.    Sindrom Jacobs (47,XYY) 

Sindrom ini disebabkan oleh kelebihan satu kromosom Y, termasuk trisomi gonosomal (trisomi pada kromosom sex).  Ciri penderitanya adalah memiliki tubuh yang sangat tinggi, anti sosial dan sangat agresif, menentang aturan, mengalami gangguan dalam berbicara dan membaca, sering menggunakan benda benda tajam, dan sering membuat kerusuhan. Perhatikan kromosom seknya nomor 23, Ada 3, XYY.

Gambar 3. Kariotipe penderita sindrom jacobs

 

d.   Sindrom Metafemale (47,XXX)

Sindrom ini disebabkan oleh kelebihan satu kromosom X, termasuk trisomi gonosomal (trisomi pada kromosom sex). Ciri penderitanya adalah perawakannya tinggi, lipatan kulit vertikal yang menutupi sudut mata dalam (epicanthal folds), terlambat belajar berbicara atau mengenal kata-kata, lemah otot (hipotonia), jari kelingking yang melengkung. perilaku dan mental yang bermasalah, memiliki kelainan ovarium. Perhatikan kromosom seknya nomor 23, Ada 3, XXX.

Gambar 4. Kariotipe penderita sindrom metafemale

 

e.   Sindrom Down (47,XX/XY) 

Sindrom ini disebabkan oleh kelebihan satu kromosom pada kromsom nomor 21, sehingga formula kromosomnya adalah 2n+1, termasuk trisomi autosomal (trisomi pada kromosom tubuh). Ciri penderitanya adalah tubuh pendek, kepala yang kecil, hidungnya datar, bagian anteroposterior kepala datar, bagian mulut sangat kecil, lidahnya menonjol keluar, sipit dan bagian tengahnya membentuk lipatan, tangan terlihat pendek dibandingkan orang normal, kulit keriput seperti halnya orang tua. Perhatikan kromosom nomor 21, Ada 3.

 

Gambar 5. Kariotipe penderita sindrom down

 

f.     Sindrom Edwards (47,XX/XY) 

Sindrom ini disebabkan oleh kelebihan satu kromosom pada kromsom nomor 16, 17, atau 18, sehingga formula kromosomnya adalah 2n+1, termasuk trisomi autosomal (trisomi pada kromosom tubuh). Ciri penderitanya adalah kelainan pada jantung strukturalnya, malformasi ginjal, bagian ususnya akan menonjol, mengalami kesulitan makan dan bernafas, perkembangan dan pertumbuhannya terhambat, mengalami kelainan pada otot, kepala kecil, jika yang terjangkit laki laki, maka testisnya tidak turun, tulang dadanya pendek, matanya melorot, bibirnya sumbing, ubun ubunnya terlihat menonjol. Perhatikan kromosom nomor 18, Ada 3.

Gambar 6. Kariotipe penderita sindrom edward

 

g.    Sindrom Patau (47,XX/XY) 

Sindrom ini disebabkan oleh kelebihan satu kromosom pada kromsom nomor 13, 14, atau 15, sehingga formula kromosomnya adalah 2n+1, termasuk trisomi autosomal (trisomi pada kromosom tubuh). Ciri penderitanya adalah kakinya cacat, mengalami masalah pada kepalanya seperti kepala kecil, mata kecil, bibir sumbing, mengalami kelainan jantung, mengalami cacat ginjal, akan menderita penyakit hernia, mengalami kejang secara berturut turut, mengalami kelainan tulang belakang. Perhatikan kromosom nomor 13, Ada 3.

Gambar 7. Kariotipe penderita sindrom patau

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Limfatik pada Manusia

Alga / Ganggang

Sistem Integumen pada Manusia

Sistem Urinaria pada Manusia

Pembelahan Sel

Jamur / Fungi

Jaringan Tumbuhan

Sistem Digestivus pada Manusia

Lichenes / Lumut Kerak

Sistem Indera pada Manusia