Daur Biogeokimia

 

Daur biogeokimia adalah siklus/daur yang melibatkan senyawa kimia yang berpindah tempat melalui organisme sebagi perantara kemudian  senyawa ini kembali ke lingkungan fisik. Beberapa siklus unsur atau zat kimia yang penting antara lain siklus air, karbon, nitrogen, fosfor dan sulfur.

 

A.   Siklus Air

Siklus air dibedakan menjadi dua yaitu sikius pendek dan panjang.

  1. Siklus air pendek yaitu air laut menguap, uap air di udara dingin mengalami kondensasi menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan, selanjutnya kembali ke laut.
  2. Siklus air panjang yaitu uap air yang berasal dan berbagai proses penguapan, jatuh sebagai hujan di daratan kemudian melalui sungai atau air tanah kembali ke laut.

Gambar 1. Siklus air

 

B.   Siklus Karbon

Tahapan siklus Karbon berlangsung sebagai berikut:

  1. Pada tumbuhan darat maupun fitoplankton di dalam air CO2 diubah menjadi karbohidrat melalui proses fotosintesis. Dalam fotosintesis dihasilkan pula O2 yang dilepas ke udara.
  2. Karbohidrat digunakan oleh konsumen untuk mendapatkan energi. Konsumen juga melakukan respirasi yang menghasilkan CO2 ke udara.
  3. Penguralan oleh bakteri yang berjalan lambat dapat mengakibatkan penumpukan karbon bentuk batu bara dan minyak bumi.

Gambar 2. Siklus karbon

 

C.   Siklus Nitrogen

Tahapan siklus nitrogen berlangsung sebagai berikut:

  1. Atmosfer mengandung 80% nitrogen bebas (N2) tumbuhan dapat menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat (NO3).
  2. Beberapa bakteri pada bintil akar Leguminosa dan beberapa ganggang dapat memfiksasi N2 dari udara.
  3. Halilintar juga menghasilkan bentuk senyawa N2 dan O. Senyawa tersebut terbawa air hujan berupa nitrat dan nitrit.
  4. Mikroorganisme mengurai bangkai dan kotoran menjadi ammonium.
  5. Bakteri denitrifikasi dalam tanah mengural nitnat menjadi N bebas ke udara.

Gambar 3. Siklus nitrogen

 

D.   Siklus Fosfor

Cadangan fosfat yang dapat larut, dapat digunakan langsung sebagai zat hara primer dalam sintesis protein oleh tumbuhan. Melalui rantai makanan fosfat dapat beralih ke tingkat tropik yang lebih tinggi. Jika organisme mati, fosfor dikembalikan ke tanah melalui proses penguraian. Kelebihan fosfat yang diekskresikan burung dan ikan dalam tinjanya juga mengembalikan fosfor ke lingkungan. Guano (doposit kotoran burung) juga merupakan akumulasi fosfor yang dikembalikan ke daratan.

Gambar 4. Siklus fosfor

 

E.   Siklus Sulfur/Belerang

Sulfur terdapat dalam bentuk sulfat anorganik. Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini sering kali bersifat mematikan makhluk hidup di perairan, pada umumnya dihasilkan  dari penguraian bahan organik yang mati. lon sulfat kemudian diserap tumbuhan dan diubah menjadi protein. Jika jaringan tumbuhan atau hewan mati akan mengalami proses penguraian. Beberapa jenis bakteri dapat mengoksidasi hidrogen  sulfida menjadi sulfat kembali. Besi (Fe) dalam sedimen bereaksidengan sulfida membentuk ferosulfida (FeS) yang mengendap.

Gambar 5. Siklus sulfur

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Limfatik pada Manusia

Alga / Ganggang

Sistem Integumen pada Manusia

Sistem Urinaria pada Manusia

Pembelahan Sel

Jamur / Fungi

Jaringan Tumbuhan

Sistem Digestivus pada Manusia

Lichenes / Lumut Kerak

Sistem Indera pada Manusia